Lakukan Ini Agar Karyawan Anda Terhindar dari Stres
Stres di tempat bekerja adalah sesuatu yang normal ditemukan di manapun. Jika Anda adalah pemilik bisnis dan memiliki karyawan, Anda niscaya memiliki nilai tersendiri apabila mampu menciptakan lingkungan kerja yang bisa meminimalkan potensi stres pada karyawan Anda.
Sebab, stres tidak hanya terkait dengan beban kerja yang dihadapi para pekerja. Pada waktu-waktu tertentu mereka bisa mendapatkan tekanan (stres) karena urusan rumah tangga, masalah anak, kondisi finansial keluarga dan lain-lain, dan itu bisa terbawa ke tempat kerja sehingga membawa dampak pada pekerjaannya.
Dikutip dari situs wpcs.ca, stres yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan, kurang tidur, penyakit, masalah kesehatan mental, kurang fokus, dan hilangnya produktivitas dan efisiensi di tempat kerja , sampai berimbas pada ketidakhadiran dan keluarnya karyawan dari tempatnya bekerja.
Jika Anda pemimpin perusahaan, dan tidak ingin perusahaan Anda menjadi tidak produktif gara-gara karyawan Anda dilanda stres, ada sejumlah cara yang bisa diupayakan agar risiko tersebut tereduksi, sekaligus menujukkan perhatian dan kepedulian Anda pada kesehatan mental anak buah Anda:
Pastikan tempat kerja Anda sehat secara psikologis. Beban kerja yang berat dan keseimbangan kehidupan kerja yang buruk hanyalah dua faktor yang dapat meningkatkan stres karyawan. Faktor lainnya dapat mencakup skill kepemimpinan yang buruk, budaya organisasi yang buruk, kurangnya komunikasi, dan peluang pertumbuhan yang buruk. Untuk itu, ambillah langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan psikologis di tempat kerja Anda.
Gunakan jam kerja yang fleksibel. Jam kerja fleksibel merupakan win-win solution bagi pemberi kerja dan karyawan. Daripada mengambil cuti seharian penuh, yang dapat mempengaruhi jadwal produksi, karyawan bisa datang lebih awal atau pulang lebih lama apabila mereka (misalnya) harus menjemput anak atau berobat ke dokter, sambil memastikan bahwa pekerjaannya selesai.
Membuat rencana manajemen perubahan yang baik. Perubahan dapat memicu perasaan takut dan kurangnya kontrol pada karyawan sehingga menimbulkan stres. Jika Anda membuat perubahan, seperti memperkenalkan teknologi baru, komunikasikan semua aspek tentang cara kerjanya, apa manfaatnya, dan bagaimana orang-orang terkait akan dilatih.
Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mendiskusikan kekhawatiran mereka dan mengajukan pertanyaan. Adalah penting untuk mengetahui dan memahami apa yang dirasakan karyawan mengenai tekanan yang mereka alami, dan menunjukkan kepedulian Anda. Buatlah obrolan tim informal secara langsung atau online, lakukan survei atau temui karyawan secara langsung.
Memberikan pelatihan kepemimpinan. Bekali para pemimpin atau manajer dengan keterampilan yang tepat untuk memimpin tim mereka, membangun kepercayaan, menciptakan budaya keselamatan yang positif, dan mendorong keterlibatan.
Tinjau beban kerja. Jika seorang karyawan merasa kewalahan, kurangi beban kerjanya atau bantu mereka membuat prioritas. Tetapkan deadline atau tenggat waktu yang masuk akal.
Ciptakan kesempatan untuk tetap saling terkoneksi. Berhubungan dengan orang lain dapat mengurangi perasaan stres, depresi, dan isolasi. Jadi, baik karyawan Anda bekerja di kantor atau di rumah, pastikan Anda tetap bisa mengatur obrolan sambil minum kopi, rapat tim, atau cara lain untuk terhubung. Jadilah kreatif.
Prioritaskan kesehatan mental dan kesejahteraan karyawan Anda. Dorong karyawan untuk berlibur, istirahat yang cukup, makan teratur, serta berpartisipasi dalam program kesehatan, kebugaran, dan pengurangan stres yang Anda tawarkan.
==
(Ilustrasi: Freepik)
Baca juga:
Gangguan Kecemasan yang Berlebihan
Menjadi Pimpinan yang Memotivasi
Agar Tak Salah Memilih Psikolog