Tag Archive for: Stres Remaja

Remaja Putri Rentan Risiko Bunuh Diri, Lakukan Upaya Pencegahan

Di Amerika Serikat, bunuh diri saaat ini merupakan penyebab kematian kedua terbesar di kalangan remaja dan anak muda berusia 15 hingga 24 tahun. Stres sosial dan kurangnya pemecahan masalah dinilai sebagai faktor besar pemicu perilaku tersebut.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association dalam laman resminya pada bulan pertengahan 2023, remaja putri secara spesifik disebut lebih rentan melakukan bunuh diri. Penyebab stres interpersonal yang mereka alami—seperti konflik dengan teman sebaya, orang lain, dan keluarga—dipandang berhubungan erat dengan perilaku bunuh diri.

Beberapa teori tentang perilaku bunuh diri dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah sosial yang dihadapi. Dengan kata lain, remaja yang tidak cakap dalam pemecahan masalah sosialnya yang buruk lebih cenderung melihat bunuh diri sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi kesulitan mereka, ketika mereka merasa sudah kehabisan pilihan dan tenaga.

Depresi dan bunuh diri seringkali terjadi bersamaan. Namun tidak semua orang yang mengalami depresi mencoba bunuh diri—dan tidak semua orang yang mencoba bunuh diri mengalami depresi.

Amati Gejala dan Lakukan Upaya Pencegahan

Para orang tua khususnya, termasuk para guru di sekolah, diimbau untuk selalu mengamati kebiasaan dan perilaku anak-anak dan murid-muridnya, untuk menghindari dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dari perilaku ini.

Perhatikanlah sejumlah faktor berikut ini yang berpotensi meningkatkan risiko seseorang untuk berpikir tentang bunuh diri, atau bahkan sampai melakukannya:

  • Memiliki gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan mood lainnya.
  • Kebiasaan mengonsumsi alkohol dan narkoba.
  • Kerap menunjukkan perilaku-perilaku impulsif.
  • Memiliki riwayat trauma atau pelecehan.
  • Ada anggota keluarga yang memiliki riwayat bunuh diri.
  • Percobaan bunuh diri sebelumnya

 

Tanda-tanda peringatan

Tidak semua orang menunjukkan tanda-tanda yang sama bahwa mereka sedang berpikir untuk bunuh diri. Namun tanda-tanda peringatan berikut ini perlu diperhatikan dengan serius:

  • Adanya perubahan fisik pada penampilan dan kebersihan diri seseorang.
  • Peningkatan konsumsi alkohol atau obat-obatan.
  • Nilai rapor/ujian di sekolahnya menurun secara tiba-tiba.
  • Menarik diri dari lingkungan sosial.
  • Berbicara tentang bunuh diri atau menyenangi tema-tema kematian.
  • Bertindak sembrono atau berisiko tinggi, misalnya mengemudi sembarangan, berhubungan seks yang tidak aman, dan lain-lain.
  • Menyakiti atau melukai diri sendiri seperti memotong urat nadi, dan sebagainya.
  • Sering membicarakan perasaan putus asa atau tidak punya tujuan hidup.
  • Meneliti kasus-kasus atau berita bunuh diri, penggunaan senjata-senjata, dan lain-lain.

 

Tindakan pencegahan

Jika anak-anak Anda memiliki tanda-tanda berperilaku yang menurut Anda mengkhawatirkan, langkah-langkah berikut ini dapat diupayakan untuk mencegah hal-hal yang tidak Anda inginkan:

Ungkapkan kekhawatiran Anda. Adalah mitos bahwa jika Anda menyebutkan bunuh diri, Anda mungkin menanamkan ide tersebut. Dengan mengungkapkan kekhawatiran Anda secara jujur dan terbuka, Anda akan mengirimkan pesan penting bahwa Anda peduli dan memahami.

Dengarkan baik-baik. Orang tua mungkin tergoda untuk menutup pembicaraan yang menjengkelkan dengan mengatakan, “Aku tidak ingin mendengar hal-hal itu,” atau “Aku mengalami masa-masa sulit saat remaja, tapi aku bisa mengatasinya.” Sebaliknya, katakan, “Ceritakan lebih banyak tentang perasaanmu.” Lalu dengarkan.

Pertahankan koneksi. Anda mungkin ingin melindungi anak atau remaja dengan menjaga mereka tetap di rumah, namun isolasi dapat meningkatkan risiko perilaku bunuh diri. Bantulah anak yang kesulitan menjaga hubungan dengan teman dan orang yang dicintai. Sebagai orang tua, luangkan waktu ekstra bersama anak Anda. Bahkan menonton TV atau bermain video game bersama pun mengirimkan sinyal bahwa Anda ada di sana.

Bersikaplah penuh kasih. Ekspresikan rasa cinta Anda pada anak atau remaja. Katakan kepada mereka bahwa Anda mendengarkan kepedihan mereka, bahwa keadaannya bisa membaik, bahwa Anda akan memastikan mereka mendapatkan bantuan, dan akan mendukung mereka di setiap langkah.

Percayai penilaian Anda. Jika seorang remaja menyangkal bahwa mereka mempunyai pikiran untuk bunuh diri, namun Anda meragukan kejujurannya, percayalah pada intuisi Anda. Ambil langkah lebih lanjut untuk memastikan keselamatan mereka.

Prioritaskan keselamatan. Singkirkan dari rumah senjata atau alat-alat bisa melukai. Pastikan anak atau remaja tersebut tidak ditinggalkan sendirian, dan segera konsultasikan dengan ahli kesehatan mental.

===

(Ilustrasi: Freeepik)

 

 

Baca juga:

Menjaga Kesehatan Mental dengan Tidur Teratur

Nomophobia, Fobia Tanpa Ponsel yang Bisa Timbulkan Kecemasan

Ini Tanda-Tanda Seseorang Harus Menemui Psikolog